cantik sekali dipandang mata
harumanmu memikat kalbu
warnamu menarik sesiapa sahaja yang memandang
duhai bunga
akulah temanmu yang juga sang bunga
hanya memandangmu dari jauh
dirimu dikerumuni ramai peminat
sedang aku sendiri di sini
duhai bunga
tahukah engkau bahaya yang menanti
saat kecantikanmu dinikmati
engkau disentuh-sentuh
hingga aku melihat satu persatu kelopakmu gugur
aku melihat engkau dipetik orang
disimpan dalam pasu kaca
buat tayangan mereka
buat kebanggan mereka
hanya sekadar untuk ditunjuk-tunjuk
pemuas nafsu juga peneman hati yang sunyi
engkau menyangka dirimu disayangi
bila pasu kaca diisi dengan air
namun sekali-kali tidak engkau ketahui
bahaya yang menanti
bahawasanya tempatmu bukan di situ
aku melihat semakin banyak kelopakmu menyembah bumi
dedaunan yang menghiasimu kini semakin keperangan
batang yang menyokongmu semakin layu
malang sekali akarmu kini tiada
duhai bunga
sedih aku melihat dirimu
yang kini lelah diperbatasan waktu
kini jelitamu pudar
tiba masanya
pemujamu membuang dirimu di tempat yang hina
duhai bunga
aku melihatmu dari jauh
engkau menangis merintih seorang diri
tiada apa lagi yang engkau banggakan dalam dirimu
cinta yang kau damba mencampakmu kepada kehinaan
akhirnya kau lemah tidak bermaya
perlahan-lahan jasadmu bersebati dengan tanah
duhai bunga
usah berbangga dengan kecantikanmu
usah berbangga dengan harumanmu
sesungguhnya engkau hanya mencari padah
saat durimu kau tanggalkan
demi sebuah cinta yang tak pernah didasarkan pada cinta hakiki
siapa lagi kalau bukan cinta Yang Menciptamu
wahai bunga
temanmu ini sudah tidak sanggup memandang
ayuh, pakaikan kembali duri-durimu!
ayuh! peliharalah maruah dirimu!
biar penuh duri, biar kurang seri
asalkan imanmu tegak berdiri!
Bintul Shahrain
Nilai, Malaysia 12.53 am
No comments:
Post a Comment
komenla ape sahaja~♥~